Apabila berlaku khilaf di antara para ulama' Mazhab Syafi'i dalam suatu masalah dan mana satu ulama' yang hendak dipegang fatwanya.
Maka berkata Sayyid Al-Bakry Ad-Dimyathy Asy-Syafi'i dalam kitabnya "I'anatuth Tholibin" Juz I Halaman 19, berikut :-
إِنَّ الْمُعْتَمَدَ فِي الْمَذْهَبِ لِلْحُكْمِ وَالْفَتْوَى مَا اتَّفَقَ عَلَيْهِ الشَّيْخَانِ فَمَا جَزَمَ بِهِ النَّوَوِيُّ فَالرَّافِعِيُّ فَمَا رَجَحَهُ اْلأَكْثَرُ فَاْلأَعْلَمُ وَاْلأَوْرَعْ
"Bahawasanya pendapat ulama' yang boleh dijadikan pegangan dalam Mazhab (Syafi'i) untuk menetapkan suatu hukum dan berfatwa, ialah : Pendapat yang telah disepakati oleh dua Syeikh (Imam Nawawi dam Imam Rofi'i sebab kedua ulama' inilah yang telah mendapat gelar "Mujtahid Fatwa" dalam Mazhab Syafi'i), kemudian pendapat yang dipilih oleh Imam Nawawi saja, kemudian pendapat yang dipilih oleh Imam Rofi'i ('Abdul Karim ibn Muhammad, pengarang kitab Fiqh "Fathul 'Aziz Syarah Al-Wajiz" setebal 20 jilid, beliau wafat pada tahun 623H.) saja. kemudian pendapat yang didukung oleh ulama' terbanyak, dan kemudian pendapat ulama' yang terpandai dan yang paling soleh (menjauhkan diri dari segala dosa)."
Ahad, 28 Jun 2009
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Di Blog Dalail Khairat dikatakan: "Ahlus Sunnah Wal-Jamaah (Imam Abu Hassan Al-'Asyari Mazhab Usuluddinku, Imam Asy-Syafi'i Mazhab Fiqhku, Imam Junaid Al-Baghdadi Mazhab Tasawwufku)"
BalasPadamBagaimana madzhab imam Asy-Syafii bisa ditemukan dengan sufi, padahal beliau mencela sufi (tasawwuf)?
Imam Al-Baihaqi meriwayatkan dengan sanadnya dari Yunus bin Abdil A’la, dia berkata: Aku mendengar Imam Asy-Syafii berkata: “Kalau seorang menganut ajaran tasawuf (tashawwuf) pada awal siang hari, tidak datang waktu zhuhur kepadanya melainkan engkau mendapatkan dia menjadi dungu.” (Manaqib Imam As-Syafii 2/207, karya Imam Al-Baihaqi)
Imam Asy-Syafii mengatakan: “Tidaklah aku melihat seorang sufi yang berakal sama sekali.” (Manaqib Imam As-Syafii 2/207, karya Imam Al-Baihaqi)
Imam Asy-Syafii rohimahulloh berkata: “Tidaklah ada seorang yang berteman dengan orang-orang sufi selama 40 (empat puluh) hari, kemudian akalnya akan kembali selama-lamanya.”
Dan beliau membacakan syair:
Tinggalkan orang-orang yang bila datang kepadamu menampakkan ibadah
Namun jika bersendirian, mereka serigala buas (Talbis Iblis hal. 371)
Imam Asy-Syafii juga berkata: “Dasar landasan tasawwuf adalah kemalasan.” (Al-Hilyah 9/136-137)
Sebagaimana ada di:
http://fatwasyafiiyah.blogspot.com/2009/09/imam-asy-syafii-tentang-sufiyah.html